Meteor di Rusia, Langit Merah di Ambon

Hari ini saya membaca dua berita mengenai kejadian di langit yang lumayan bikin was-was. Yang pertama adalah hujan meteor di Rusia. Kabarnya ada 500 orang warga disana yang menderita luka-luka, 4 diantaranya luka parah.

Setahu saya bumi ini memang tidak pernah aman dari yang namanya terjangan benda-benda langit. Dalam suasana alam semesta yang terus mengembang tentu ada banyak sekali benda di langit yang saling tubruk. Dan lagian peristiwa meteor nabrak bumi bukan hal baru. Sekitar 65 juta tahun lalu pernah sebuah meteor menghantam bumi dan menyebabkan dinosaurus punah.

Bumi ini sebenarnya memiliki penjaga yang membuatnya sedikit lebih aman dari terjangan meteor, penjaga itu bernama sabuk van halen. Sabuk ini melintas dari kutub utara ke selatan dan melindungi bumi dari segala benda yang akan masuk ke atmosfir bumi. Karena sabuk ini pulalah maka manusia seakan terjebak di bumi dan sulit untuk ke luar angkasa, termasuk ke bulan sekalipun.

Kesimpulannya, jika ada meteor yang berhasil masuk ke bumi seperti meteor yang di Rusia tadi siang, itu berarti meteor tersebut sangat kuat dan sangat besar sebab mampu melewati sabuk van halen. Suara ledakan di langit yang terdengar keras dan api yang menyala itu berasal dari pergesekan antara meteor dengan sabuk van halen.

Peristiwa kedua hari ini adalah langit merah di Ambon di siang bolong. Langit berwarna merah sejatinya terjadi di petang hari saat matahari akan terbenam. Kemungkinan kedua, warna merah di langit berasal dari pelangi. Jadi, hujan rintik-rintik akan memantulkan sinar ke langit dalam berbagai macam warna ke langit, salah satunya adalah merah. Kemungkinan terakhir adalah wallahu alam. Manusia bisa menganalisa langit sebatas pengetahuannya yang kecil. Wallahu alam.