Mulan

Satu abad dalam hidup manusia seperti mimpi,

Ada kehidupan dan kematian,

Pahlawan tak pernah menyesal,

Lindungi tanah airku,

Tunjukkan kebanggaan negeriku,

Kesenangan dalam hidup,

Penyesalan dalam mati,

Ada angin musuh di utara,

tapi rumah terbakar di selatan,

Aku rindu istri, anak-anak dan rumahku

Bait di atas adalah penggalan lagu dalam film kolosal Cina “Mulan”. Salah satu film kolosal layak nonton meskipun sudah termasuk jenis film lawas. Kisah cerita di mulai di negeri Cina ketika terjadi perebutan kekuasaan antara Bangsa Wei dan pemberontak dari Bangsa Rouran.

Alkisah di sebuah desa ada seorang wanita muda bernama Hua Mulan, Mulan adalah putri satu-satunya dari seorang veteran militer yang sudah tua dan sakit-sakitan. Mulan meskipun bebal sangat berbakti kepada bapaknya. Jika tidak sedang merawat bapaknya, Mulan berlatih kungfu bersama sahabatnya Tiger. Sejak kecil Mulan memang tomboy dan senang berkelahi.

Karena kondisi negara sedang darurat, Bapak Mulan dipanggil kembali untuk berperang. Tidak tega melihat bapaknya yang sakit, Hua Mulan nekat menyamar sebagai laki-laki dan mendaftarkan diri sebagai prajurit mengganti bapaknya.

Karena kepandaiannya bertempur, Mulan cepat menjadi pejabat, dari prajurit biasa dia bisa menjadi Jenderal dan membawahi beberapa batalion. Di medan pertempuran Mulan berteman dan jatuh cinta dengan Wentai yang ternyata adalah Putra ketujuh Raja Wei.

Akhir cerita, Mulan berhasil membunuh Mendu, tokoh jahat dalam film ini, kemudian bangsa Wei bersatu dengan bangsa Rouran melalui pernikahan Wentai dengan putri Rouran. Pernikahan tanpa cinta ini musti dilakukan untuk menghentikan permusuhan antara kedua bangsa meskipun Mulan dan Wentai harus berpisah.

Film ini sangat bagus, penuh dengan adegan perang kolosal yang heroik, selain itu ada banyak nasehat-nasehat cina kuno yang filosofis bertebaran dalam setiap adegannya. Contohnya ketika Wentai harus berpura-pura mati agar Mulan bisa bangkit dan memimpin pasukannya. “Emosi dan ego mu harus diputuskan terlebih dahulu sebelum kau bisa menjadi benar-benar kuat” ucap Wentai.

Pada intinya film ini sebenarnya mengajarkan tentang pentingnya mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seperti bait lagu yang dinyanyikan Jenderal Hua Mulan;

Satu abad dalam hidup manusia seperti mimpi,

Ada kehidupan dan kematian,

Pahlawan tak pernah menyesal,

Lindungi tanah airku…