Dua hari ini Makassar hujan deras, secara pribadi sih saya senang saja. Saya suka dengar suara hujan, ribut suaranya di genteng, juga senang lihat pancuran yang menyembur kena tembok karena pipa talang air kekecilan. Pokoknya senang sekali liat hujan, asal tidak mati lampu saja.
Sebagai orang yang work at home saya tidak memiliki keluhan tentang jalanan banjir ataupun macet. Lawong saya kerjanya di rumah depan komputer. Selama tidak mati lampu dan koneksi internet stabil hujan deras gak masalah.
Naaaah masalah tentang macet yang sering saya baca di status bbm dan facebook akhirnya saya rasakan juga malam ini. Tepatnya di jalan pettarani sewaktu ngantar bapak ke daya untuk acara taksiah Pak Pasambangi, teman dekat si Bapak.
Injak pedal gas satu kali trus rem, tunggu lima menit baru injak gas lagi. Begitu seterusnya. Di radio Suara Celebes banyak penelpon yang sama seperti saya juga terjebak macet di Pettarani. Umumnya mereka minta separator jalan di buka saja karena mempersempit jalur kendaraan.
Lagi asik-asiknya, tiba-tiba satu penelepon mengaku bernama Pak Udin, dia bilang sedang santai dan tidak ada macet-macetan apalagi banjir di rumahnya. Setelah ngobrol panjang lebar si Pak Udin akhirnya bilang kalo rumahnya itu di Baranglompo (sambil tertawa-tawa)… preeett itu pulau pak, ya gak macetlahh disana. :hammer: *tendang