Ruang terbuka

Awal tulisan setelah proses hibernasi yang cukup lama

Menulis seperti menjadi sebuah keunikan tersendiri ketika waktu senggang dan alam pikiran bersatu untuk menciptakan sebuah proses kreatif yang terlalu sayang untuk hanya diingat dan tidak diabadikan dalam sebuah tulisan.Sebuah pameo latin mengatakan

vox audita perit. littera scripta manet
“suara yang terdengar akan hilang, kalimat yang tertulis akan tetap tinggal”.

Kadang suatu gambaran imaji, suara, dan alam pikiran yang terasakan indah dan luar biasa, menjadi terlupakan seiring berlalunya waktu, dan oleh karena itu tulisan hadir untuk mengabadikannya. seorang penulis dengan licentia Poetica-nya dapat menciptakan sebuah keliaran kreatif dalam mendeskripsikan obyek yang terlihat menarik baginya.

Tidak masalah apabila hal itu terasa subyektif sekali dalam sudut pandang penulis, dan tidak masalah bila sebuah tulisan menjadi tidak obyektif menurut pandangan orang lain. Sudut pandang disini kita lihat sebagai sudut pandang sastra bukan sudut pandang berita (dan bukan mustahil pula berita-pun terpengaruh dan teracuni oleh licentia poetica penulisnya [baca:kepentingan perusahaannya] dan terlepas dari obyektifitas berita)

Pendeskripsian menjadi begitu luar biasa di tangan para penulis, bagaimana Muhaimin M Dahlan mendeskripsikan perjuangannya sebagai aktivis lingkar kampus yang juga sibuk mencari makan dan mencari cinta dalam karyanya aku buku dan sajak cinta, bagaimana Emha Ainun nadjib begitu trengginas mendeskripsikan situasi serba tertekan bangsa ini dalam era Orde baru dengan sentilan menyengatnya menggunakan analogi tokoh punakawan sebagai sang ratu adil dalam bukunya arus Bawah, bagaimana ahmad tohari mendeskripsikan dan mentransisikan pandangannya mengenai keindahan alam pedesaan dan sosio kultur di pojokan tengah selatan jawa kepada para pembaca, dalam karyanya trilogi Ronggeng Dukuh Paruk

Menulis adalah sebuah proses berpikir,proses berpikir adalah sebuah Ijtihad [bahasa arab;red], dan proses Ijtihad tidak akan pernah tersia-sia.

Semakin banyak media belakangan ini yang mendorong orang-orang untuk gemar menulis, dengan berbagai latar belakang niat dan tujuannya masing-masing. entah untuk mengkritisi keadaan, mengisi waktu luang, ajang aktualisasi diri, sarana eksibisionisme tingkat intelektual, mencari uang, atau hanya sekedar sebuah keisengan belaka. dari Website, Blog, Y**** Messenger, M**C, Email, SMS, dan lainnya semakin memberikan kemudahan bagi subyek-subyek orang-perorang untuk menuliskan buah pikirannya dan memberanikannya untuk dapat di apresiasi oleh orang lain.

Sebelum menulis, tidak ada salahnya [dan bahkan lebih baik] apabila “calon penulis” memiliki kearifan untuk membaca, membaca dalam pengertian yang luas. membaca jaman, membaca alam, membaca tingkah perilaku orang-orang, membaca dinamika sosial dan budaya lingkungan sekitar. Sejatinya Proses menulis dan proses membaca adalah bagai dua buah sisi mata uang yang saling melengkapi. Proses membaca untuk menulis adalah sama pentingnya dengan proses menulis untuk dibaca. Jadi mari kita Menulis dan mari kita membaca

…You are still young.
Free do yourself a favour.
Before it’s too late.
Without thinking too much about it first, Pack a pillow and a blanket,
and see as much of the world as you can.
You Will not regret it.
One day it will be too late.

Percakapan Ghose dengan Ashoke, dalam Novel The Namesake; karya Jhumpa Lahiri yang juga dikutip oleh Sigit setiawan dalam bukunya menyelusuri lorong-lorong dunia, seakan mengajak untuk skali lagi bangun dari kemalasan,melihat dunia, membaca Jaman dan akhirnya menulis peradaban…..^_^

I’m sory, i still learning about this wordpress.. Thanks to Ruang

Mungkin ini ….

  • Kita akan belajar bahwa Tidaklah penting apa yang kita miliki, tetapi yang paling penting adalah siapa diri kita sebenarnya.
  • Kita akan belajar bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi kita, tetapi kita tetap harus bertanggung jawab atas apa yang telah kita lakukan.
  • Kita akan belajar bahwa dua manusia dapat memandang hal-hal yang sama persis tetapi terkadang dari sudut yang amat berbeda, dan itu manusiawi.
  • Kita akan belajar bahwa mengampuni diri sendiri dan orang lain itu perlu kalau tidak mau di kuasai perasaan bersalah terus menerus.
  • Kita akan belajar bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya.
  • Kita akan belajar bahwa kita tidak dapat memaksa orang lain mencintai kita, kita hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang kita cintai.
  • Kita akan belajar bahwa sebaik-baiknya sahabat dan pasangan, mereka pasti pernah melukai perasaan kita, dan untuk itu kita harus belajar memaafkannya.
  • Kita akan belajar bahwa kritik tulus dari seorang lawan lebih baik dari pujian palsu seorang kawan.
  • Kita akan belajar bahwa tidak ada yang instan dan serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali bila kita ingin sakit hati dan di kecewakan.
  • Kita akan belajar bahwa kita harus memilih apakah sikap dan emosi yang menguasai kita, atau kita yang menguasai sikap dan emosi.
  • Kita akan belajar bahwa kita berhak marah tanpa menjadi beringas terhadap sesama.
  • Kita akan belajar bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah kemunafikan psiko spiritual.
  • Kita akan belajar bahwa diam tidak selamanya emas dan jujur tidak selalu membahagiakan.

Apa pun yang terjadi nikmatilah, termasuk kasakitan, termasuk kehilangan.
Sebab dari sakit dan hilang itu kita bisa tumbuh.

ODE Untuk Teman

Berteman denganmu,

sebuah kebetulan

-tentu saja bukan kecelakaan-

kau diluar rencanaku

menggembirakan diri

tampil saja di sela-sela kemanjaanmu

Beginikah rasanya punya teman ?

Hiruk pikuk hari-hari

lewat saja, ringan saja

dan kau memenuhi kekosongan

Kita berteman saja,

aku tak punya niat terlalu jauh

Hanya kurasakan kesegaran

yang penuh saat bersamamu

kurasakan kelancaran nafas hidup

kurasakan detil dunia dalam matamu

kurasakan sukacita waktu dalam gerakmu

aku jadi temanmu saja,

menyediakan detik-detik untukmu

rauplah sesukamu,

datanglah mengeluh

hiruplah kebaikan,

sejauh ada padaku

Kita berteman saja,

sebuah kenyataan yang sangat mungkin abadi,

menjelma kupu-kupu indah di suatu pagi,

dengan bunga-bunga dan suara burung

meski kau akan berlayar jauh dengan kekasih

aku adalah pelabuhan kala kau sendiri

Kita berdua memecah kesunyian,

membikin dunia terjaga

dan bersama bergembira

Kita berteman saja

sambil tetap berdoa

demi ketulusan hati

yang kuingin tetap begitu

ya kita berteman saja

dalam hidup ini

dan nanti.

Online English Course at Carikata.com

Two days ago when i read some news at detik.com i saw an ad banner about english course. When i clicked the banner i was redirected to carikata.com. Carikata has english course service but it different because it is an online course. How they do it? Oke.. i sign up to register myself, i want to try their service.

The payment is cheap, just IDR 50,000 for two months or IDR 30,000 if we order just for one month. This morning my membership was confirmed.