Dari Malang saya menuju kota Sola menggunakan Kereta Api Malabar. Saya naik di gerbong eksekutif 2 dengan nomor kursi 3D. Saya beruntung sebab sepanjang perjalanan sekitar 6 jam itu, saya menguasai total dua kursi alias kursi di sebelah kosong, jadi segala macam posisi sudah saya praktekkan, dari sandar miring, baring, sampai kaki naik di atas kursi sudah saya lakukan.
Kereta Api Malabar eksekutif biasa saja, AC nya juga tidak dingin, yang membedakannya dengan kelas bisnis mungkin cuma kursinya. Oiya dikereta kita di kasih selimut. Awalnya kupikir handuk, buat mandi 🙂 Di sebuah daerah sebelum Madiun, kereta singgah cukup lama. Banyak asongan yang teriak-teriak, salah satu yang menarik perhatian saya adalah Wisko(?). Harganya Rp.25.000 satu paket isi banyak. Saya tidak tertarik beli sebanyak itu, tapi saya pengen tahu rasanya gimana. Eh si penjual yang baik malah kasih gratisan, katanya biar tahu rasanya. Yo wes thank you oom, ternyata Wisko itu adalah kue ketan. Di Makassar juga ada, tapi lupa namanya. Sekitar 15 menit sebelum memasuki stasiun Balapan Solo, Surakarta saya didatangi salah seorang petugas Kereta, diingatkan bahwa Stasiun berikutnya adalah Balapan. Ternyata di gerbong itu, cuma saya yang akan turun di Solo, lainnya turun di Yogya dan Bandung. Baguslah, secara sejak dari tadinya saya sudah bingung stasiun Solo itu dimana. Tepat 10.30 wib kereta berhenti di Stasiun Balapan. Saya turun dan menunggu kereta jalan. Di seberang sudah menunggu teman saya yang baik mas Rahmad. Oleh dia saya diantar cari penginapan mumer alias murah meriah di pusat kota Solo, dan dapat. Sekarang saya menginap di Hotel Wigati, Jl Banda nomor 2, sekitar 20 meter dari Jl. Slamet Riyadi, yang adalah jalan utama di Solo, bus dan angkot lewat sini. Yang supernya adalah, harga kamarnya Rp.60.000 semalam. Saya langsung bayar Rp. 120.000 untuk dua kamar. Kamar standar ada TV (kondisi 40%, masih nyala), kipas angin gantung (kondisi bagus), cermin, lemari (agak kotor), meja, gantungan baju. Kondisi toilet lumayan bersih. Overall, ini penginapan tua so banyak bagian-bagiannya yang sudah harus diganti. Hotel ini punya banyak tipe kamar, bahkan ada yg harganya cuma Rp. 20.000, tadi gak sempat liat itu kamarnya gimana,, tidurnya lesehan kali yah. Hotel Wigati umumnya di sewa oleh para sales, sopir, kanpas truk antar kota yang kemalaman. Jadi jangan heran kalau depan hotel banyak mobil box trus di depan kamar ada yang bongkar-bongkar pakaian atau dagangan.Pagi-pagi kita disuguhi teh dua gelas dan air putih, tidak ada sarapan, tapi kalau anda lapar, pas di depan hotel ada warung murah. Tadi saya makan nasi putih, sayur sup, ikan asin plus telur cuman bayar Rp. 7.500. Yang hebat dari penginapan ini adalah lokasinya. So bagi anda yang pengen menginap di pusat kota Solo dengan tarif ala backpacker, hotel Wigati boleh jadi pilihan anda.
Wassalam, saya mau mandi dulu terus jalan-jalan ke luar.
Solo, 11 April 2012 ***Ingin berteman atau menghubungi saya langsung? Follow me di twitter @ansharas
Di solo ada tempat wisata apa aja mas?
ada rencana pgn ksana nih